Selalu ada cara yang berbeda dalam
memperingati peringatan ulang tahun KemerdekaanRepublik Republik Indonesia.
Tahun ini Bangsa kita tercinta, genap memperingati usia yang ke 70. Bukan usia
yang muda lagi, banyak hal yang telah dicapai. Namun banyak pula hal yang masih
perlu diperbaiki demi kemajuan bangsa. Serangkaian doa juga dipanjatkan guna
memohon berkat bagi kesejahteraan bangsa. Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta
juga memanjatkan doa dalam tirakatan 17 Agustus di Taman Skolastikat SCJ
(16/8).
Malam tirakatan diawali dengan doa pembuka
dan dilanjutkan bacaan dari 1 Petrus 2:13-17. Sebelum memasuki renungan
kemerdekaan, para Frater dan Romo diajak untuk menyaksikan sebuah video singkat
mengenai kecintaan seorang anak pada bangsa tercinta yang rela bekerja keras
demi membeli bendera Merah Putih. Dalam renungan malam 17 Agustus, Fr. Adit SCJ
mengajak agar kita berani melawan segala bentuk tindakan yang berlawanan dengan
nilai-nilai keIndonesiaan. Memang tidak dapat dipungkiri dengan perkembangan
budaya global dapat mengikis nilai-nilai nasionalisme, namun dengan saling
bergandengan tangan dan menyatukan hati. Maka akan terwujud Indonesia yang
harmonis dan bsersatu padu.
Keesokan harinya, acara pagi dibuka dengan
perayaan ekaristi dalam rangka Hari Kemerdekaan RI, di Kapel Skolastikat SCJ yang dipimpin oleh
Rm. FX. Tri Priyo Widarto SCJ. Dalam homilinya Rm. Priyo mengatakan “hedaknya
kita semakin bertanggung jawab dengan adanya kebebasan. Hidup didalam komunitas
yang memiliki banyak peraturan menjadikan kita semakin terbantu untuk
menghayati nilai-nilai hidup bersama, bukannya mempersulit,” ungkpanya.
Setelah perayaan ekaristi dilanjutkan
dengan upacara bendera 17 Agustus. Ada nuansa yag berbeda dalam upacara bendera
di Skolastikat SCJ, para petugas menggunakan pakaian yang unik dan pemimpin
upacara menggunakan kostum tentara yang membawa pedang. Kemeriahan berlanjut
dengan berbagai perlombaan yang digelar, seperti lomba voly tutup kain, lomba makan krupuk, lomba
pecah balon, lomba makan kue ketawa, lomba mencari koin, lomba makan pepaya dan
lomba panjat bambu.Para Frater dibagi dlaam 4 kelompok yang dibagi sama rata
antara komuitas Skolastikat dan Komunitas Papringan. Para frater dengan
semangat dan antusias mengikuti perlombaan ini. Para supporter masing-masing
tim juga tak henti-hentinya meneriakan yel-yel dan menyemangati anggota tim
yang sedang bertanding. Harapannya dengan mengikuti perlombaan ini semakin dapat
menanamkan rasa nasionalisme, semangat rela berkorban bagi sesama dan kerjasama
dalam komunitas.
Oleh Fr. Maxi Leo SCJ
foto-foto bisa dilihat di: https://plus.google.com/photos/111270483211043858584/albums/6184204064956957329
Tidak ada komentar:
Posting Komentar