Rabu, 29 April 2015

Gema Minggu Panggilan di Yogyakarta


Dalam Minggu Paskah ke empat, Gereja Katolik secara khusus merayakannya sebagai Minggu Panggilan. Gereja secara menghimbau agar semua orang beriman, mendoakan dan mendukung panggilan para suster, bruder, frater dan para Pastor. Kita semua patut bersyukur dengan adanya kaum terpanggil yang berasal dari berbagai ordo/kongregasi yang berkarya di berbagai keuskupan semakin memperkaya hidup menggereja. Apalagi Paus Fransiskus mencanangkan tahun ini sebagai tahun hidup Bakti. Para orang tua juga dihimbau untuk memperkenalkan kehidupan membiara kepada anak-anak mereka.

Skolastikat SCJ Yogyakarta juga turut ambil bagian dalam Minggu Panggilan dengan aksi panggilan, pada Minggu 26 April 2015. Para Frater SCJ tingkat 1 bersama RP. FX. Tri Priyo Widarto SCJ mengadakan aksi panggilan di Stasi Bunda Maria Maguwo Paroki Marganingsih Kalasan. Dalam aksi panggilan ini, homili dibawakan oleh Fr. Dibyo SCJ dan Fr. Stev OCSO. Fr. Dibyo mensharingkan pengalaman ketertari-kannya untuk menjadi imam berawal dari tawaran sang kakak dengan melihat kehidupan para imam dan situasi pelayanan hingga kemanapun diutus. Diakhir masa Seminari Menengah St. Paulus Palembang, Fr. Dibyo memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Imam-Imam Hati Kudus Yesus. Hidup berkomunitaslah yang menjadi alasan mengapa dirinya memilih untuk menjadi dehonian, ujar frater yang mengikrarkan kaul pertama pada tanggal 20 Juli 2014. 

Sementara Fr. Stev OCSO mensharingkan bagaimana mencintai hidup keheningan dan alam, serta bagaimana dia suka berpetualang untuk menemukan hal-hal yang baru. Hal itulah yang membuat Fr. Stev OCSO memilih biara kontemplatif sebagai jalan hidupnya. Dalam keheningan ia berusaha menemukan Tuhan dan suasana hidup doa yang didapatkannya selama mengalami hidup sebagai rahib trapistin di Pertapaan Rawa Seneng Temanggung Jawa tengah


Bukannya hanya di Stasi Maguwo, Fr. Sigit dan Fr. Daniel OCSO juga membagikan kisah panggilannya kepada umat di Paroki Keluarga Kudus Banteng. Mereka mencoba menguraikan kisah ketertarikan awal hingga akhirnya merasa mantap untuk mengikuti jalan panggilan Tuhan ini. Fr. Adit SCJ  dan Fr. Heru SCJ yang ikut bersama 25 Ordo/Kongregasi suster, bruder dan frater serta Imam mengadakan aksi panggilan di Kapel Bintang Samudera. Sedangkan Fr. Dito SCJ bergabung bersama Forum Biarawan Biarawati (FBB) yang merayakan perayaan ekaristi di Kapel St. Bellarminus Mrican. Dalam perayaan ekaristi itu, para biarawan serta biarawati mencoba memvisualisasikan seklumit tantangan dan permasalahan yang dihadapi oleh kaum terpanggil dan bagaimana cara mengatasinya. Semuanya ini disyukuri sebagai anugerah dari Tuhan dan berusaha menjadi berkat bagi sesama. 


Ada 1001 kisah panggilan yang mewarnai kehidupan para kaum terpanggil (Suster, Frater, Bruder, dan Imam). Banyak hal yang perlu disyukuri dengan segala pengalaman pergulatan dan dinamikanya. Doa dan dukungan dari banyak orang juga turut menguatkan langkah panggilan yang terkadang tidak mudah. Berkat peneguhan dan relasi yang semakin dengan Tuhan, maka semuanya terasa ringan untuk dilalui. Bersaksi ditengah arus jaman yang penuh gejolak ini memberikan tantangan tersendiri, maka diperlukan sebuah kesaksian kongret untuk menjadi teladan dan berkat bagi sesama. Hendaknya para orang tua juga semakin rela untuk mengarahkan anak-anak mereka untuk menjadi pelayan dikebun anggur Tuhan, agar Gereja Katolik semakin hidup yang menghasilkan gembala-gembala yang menyanyangi domba-dombanya. 

Ditulis oleh Fr. Maxi Leo SCJ