Kamis, 27 Januari 2011

Tahbisan Imam dan Diakon SCJ Propinsi Indonesia

Bertepatan dengan Pesta Bertobatnya St. Paulus, di Palembang Indonesia, tepatnya di Seminari Menengah St. Paulus Palembang, dilaksanakan tahbisan imam dan diakon oleh Mgr. Aloisius Sudarso SCJ. Mereka yang ditabisan Imam adalah Rm. Yohanes Indri Irianto SCJ, Rm. Aloisius Tri Mardani SCJ, dan Rm. Stefanus Surawan Pr (projo Kapal). Sedangkan yang ditahbiskan diakon adalah Fr.D. Pudhota Arogya Hruday Raju SCJ (dari Distrik India), Fr. D. Paruthikzy Rinu SCJ (dari Distrik India), Fr. D. Roberetus Winardi (projo KAPAL), dan Fr.D. Gading Yohanes Sianipar (Projo KAPAL).
Dalam kotbahnya, Mgr. Aloisius mengingatkan kembali untuk para tertahbis untuk melayani umat dan Gereja dengan persembahan diri yang total. Menyakiti umat berarti menyakiti Kristus yang telah memanggil dan mencintai. Seperti yang disabdakan Yesus saat menjumpai Saulus yang sedang dalam perjalanan ke Damsyik untuk melakukan pengejaran terhadap orang-orang kristiani. “Saulus-Saulus.. Mengapa engkau menganiaya aku? (bdk. Kis 9:1-22) Bagi Yesus, menganiaya umat Kristiani berarti menganiaya Yesus sendiri. Mgr. Aloisius juga mengingatkan agar para Tertahbis memiliki 3 keutamaan, yaitu mereka harus kuat dan memiliki integritas dalam pelayanan, mereka harus memiliki semangat kasih dalam pelayanan, dan mereka harus memiliki kebijaksanaan dalam pelayanan.
Hyrarki Gereja Katolik di Indonesia telah merayakan pesta emasnya, ini menandakan bahwa sudah saatnya Gereja Katolik di Indonesia mandiri. Maka dibutuhkan imam-imam yang berkarya di Indonesia, khususnya keuskupan agung Palembang. Meski telah 50 tahun Hirarki Gereja Katolik di Indonesia, namum imam-imam diosesan Keusupan Agung Palembang belum ada 50 orang. Maka Mgr. Aloisius mengharapkan bantuan dan kerja sama dari seluruh umat untuk memperhatikan imam-imam dan calon-calon imam, khususnya yang berkarya di Keuskupan Agung Palembang, sehingga Gereja mampu melaksanakan misinya.
Pada kesempatan sambutannya, Pater Propinsial SCJ Indonesia, Rm. Andreas Madya Sriyanto SCJ mengatakan rasa syukur dan bangganya, disamping kelahiran dua imam baru, hari ini dua imam dari propinsi Indonesia telah mendarat di Madagaskar untuk melaksanakan misinya di Benua Afrika, yaitu Rm. Subono SCJ dan Rm. Purwanto SCJ. Membuktikan bahwa SCJ propinsi Indonesia telah bertumbuh dan berkembang bukan bagi dirinya sendiri taoi juga bagi dunia.
Akhirnya, proficiat untuk Rm. Dani SCJ, Rm. Indri SCJ, Rm. Surawan Pr, fr.Diakon Rinu SCJ, fr. Diakon Hruday SCJ, fr. Diakon Gading pr, dan fr.diakon Winardi pr. Semoga menjadi semakin sempurna dalam melayani Tuhan dan sesama, seperti moto tahbisan: “Estote Ergo Vos Perfecti..” Mat. 5: 48 (Karena itu hendaklah kamu sempurna...)
- Br. A. Gatot, SCJ

Untuk melihat rangkaian foto tahbisan, silahkan klik: http://picasaweb.google.com/brgatotscj/ORDINATION2011#

Sabtu, 08 Januari 2011

Visitasi Pater Propinsial SCJ Indonesia di Skolastikat SCJ Yogyakarta

“Hendaknya Pater Propinsial, secara pribadi atau melalui orang yang diwakilkannya, setiap tahun mengunjungi semua rumah dan anggota propinsinya” (DJ 122 no 1)
Pada tanggal 3-10 Januari 2011 ini Pater Propinsial SCJ Indonesia, Rm Andreas Madya Sriyanto SCJ mengadakan visitasi di Komunitas Skolastikat SCJ Yogyakarta, baik di rumah VVP maupun di Skolastikat SCJ. Kebetulan para frater juga sedang menikmati masa liburan semester.
Dalam visitasi ini, Pater Propinsial mengadakan pertemuan pribadi dengan masing-masing anggota komunitas, baik para romo, bruder maupun frater yang ada di Skolastikat SCJ ini. Setiap anggota diberi waktu kurang lebih 1 jam untuk berwawan hati secara pribadi.
Bagi para formandi (frater dan bruder), visitasi ini merupakan sebuah kesempatan yang baik untuk berwawanhati dengan Pater Propinsial. Demikian juga bagi Pater Propinsial yang baru dilantik bulan Juli yang lalu, kesempatan ini merupakan saat untuk mengenal para anggota muda di Propinsi SCJ Indonesia ini.
Memang, dalam pertemuan pribadi Pater Propinsial ingin mengenal lebih jauh setiap anggota. Di samping itu, ada 3 hal yang juga menjadi bahan perbincangan masing-masing pribadi: Hidup Rohani, Karya, dan Harapan terhadap Propinsi/Tarekat. Diharapkan ketiga point penting ini menjadi bahan pertimbangan Dewan Propinsi untuk menentukan langkah perjalanan Propinsi selanjutnya.
Visitasi ini akan ditutup dengan pertemuan komunitas yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Januari 2011. (by: stsigitpranotoscj)